Latar belakang
Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah merambah ke era kompetensi. Bukan suatu hal yang aneh jika beberapa instansi pendidikan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Terutama terkait dengan nilai ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar saat ini menjadi momok bagi instansi pendidikan umumnya dan khususnya bagi SMA POMOSDA yang notabene input dari siswa yang mendaftar rata – rata mempunyai kemampunan menengah kebawah. Sejak dikeluarkannya kurikulum KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ) ternyata muncul suasana yang berbeda dalam iklim dunia pendidikan, setiap sekolah harus bisa memahami dan mampu beradaptasi dengan kurikulum tersebut. Karena yang dihadapi adalah siswa yang kebanyakan dari mereka telah menyerap pendidikan dengan metode tradisional. Hal ini ditambah lagi dengan revisi Kurikulum Berbasis Kompetensi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) walaupun muatan didalamnya sama namun aplikasi dari kurikulum tingkat satuan pendidikan membutuhkan sebuah perjuangan yang ekstra untuk mewujudkan ketuntasan berlajar.
Untuk mengatasi hal ini maka seorang guru harus mampu memikirkan metode yang tepat agar tercapai efektifitas dan kualitas belajar. Hal ini sebenarnya ditujukan untuk mencapai ketuntasan belajar.
Apabila kita menengok kebelakang tentang kurikulum 1994, pembelajaran kimia dituntut berorientasi pada pendekatan keterampilan proses. Sehingga siswa harus aktif terlibat dalam proses untuk menghasilkan produk. Agar siswa benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuannya, siswa harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu bagi dirinya dan berusaha dengan ide-idenya. Intinya siswa harus membangun pengetahuannya sendiri (Nur, Mohamad, 1998). Hal ini berarti siswa harus berperan secara aktif apapun metode yang digunakan.
Untuk meningkatkan kualitas peserta didik, guru harus melaksanakan proses mengajar yang efektif, dengan memilih metode yang tepat untuk setiap bahan pelajaran. Dengan pemilihan berbagai variasi metode mengajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, akan sangat membantu dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang optimal, disamping itu tujuan yang ingin dicapai yaitu ketuntasan belajar siswa akan terpenuhi.
Dalam suasana belajar mengajar di lapangan dalam lingkungan sekolah-sekolah sering kita jumpai masalah. Para siswa meskipun mendapatkan nilai yang tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun mereka tampak kurang mampu menerapkan perolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap ke situasi yang lain. Para siswa memang memiliki sejumlah pengetahuan, namun banyak pengetahuan itu diterima dari guru sebagai informasi, sedangkan mereka sendiri tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan atau informasi itu, akibatnya pengetahuan itu tidak bermakna dalam kehidupan sehari-hari sehingga cepat terlupakan.
Metode ceramah merupakan salah satu dalam menyampaikan informasi kepada siswa yang sangat sering digunakan oleh guru. metode ceramah ini cukup mudah dilakukan dan kurang menuntut usaha yang terlalu banyak baik dari guru maupun dari siswa, akibatnya materi pelajaran disampaikan kepada para siswa dan kurang memperhatikan taraf perkembangan mental siswa. Para siswa hanya dibiarkan duduk, dengar, catat, hafal dan tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif sehingga suasana kelas terasa membosankan. Metode pembelajaran ini dianggap mampu memberikan informasi yang lebih banyak sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kurang memahami konsep-konsep kimia yang telah disampaikan oleh guru kurangnya pemahaman konsep-konsep kimia ini akan berakibat pada prestasi belajar kimia yang rendah.
Hal ini terjadi di sekolah tempat peneliti akan mengadakan penelitian. Pada bahan kajian Sistem Periodik Unsur, siswa menganggap materi tersebut membosankan dan terlalu banyak hafalannya, sehingga siswa tidak termotivasi untuk aktif mencari informasi sendiri. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak cukup hanya menggunakan metode ceramah, tetapi harus juga dikembangkan model pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan dengan temannya.
Mengingat demikian besarnya pengaruh metode pembelajaran terhadap perolehan konsep dan keterampilan siswa dalam memahami ilmu kimia, maka perlu diupayakan suatu model pengajaran yang memungkinkan siswa lebih dapat memahami konsep-konsep kimia dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dirasakan cocok untuk mempelajari kimia adalah dengan memadukan model pembelajaran dengan metode Mind Mapping dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Model pembelajaran mind mapping ditujukan untuk membantu siswa didalam mempelajari sebuah konsep kimia agar lebih cepat dan mudah untuk diapahami sedangkan model Pembelajaran tipe STAD ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa bekerja sama dalam semangat pembelajaran kooperatif dan membutuhkan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Metode Pembelajaran Mind Mapping adalah suatu model pembelajaran yang dibuat bercabang- cabang yang didalamnya berisi mata rantai materi yang dapat diringkas secara sistematis dan mudah untuk dipahami. Metode ini digunakan bertujuan agar siswa dapat dengan mudah memahami materi dengan teknik yang cepat dan tepat. Di SMA POMOSDA metode Mind Mapping ini telah diberikan awal pada saat Orientasi Siswa baru yang merupakan salah satu materi dalam teknik belajar menggunakan metode Quantum Learning.
Sedangkan Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berfikir kritis dan ada kemauan membantu teman, maka sebaiknya pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan, menurut siswa untuk menemukan konsep secara kerjasama dengan temannya. Salah satu contohnya adalah pokok bahasan Sistem Periodik Unsur. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada pokok bahasan tersebut adalah kombinasi dari model pembelajaran dengan metode Mind Mapping dan tipe STAD.
Dalam hal ini, siswa selain harus memahami pengertian Sistem Periodik Unsur juga dituntut bisa mendiskusikan konsep Sistem Periodik Unsur serta dapat menerapkan konsep-konsep Sistem Periodik Unsur dalam menyelesaikan soal dengan benar, seperti yang tercantum dalam tujuan pembelajaran. Tentunya akan lebih mudah dan cepat apabila dibantu oleh guru maupun teman sekelasnya, sehingga diharapkan dan berfikir kritis dalam mengatasi persoalan di atas.
Berdasarkan tinjauan di atas, maka akan dilakukan suatu penelitian dengan judul “ Efektifitas Metode Pembelajaran Kimia dengan memadukan metode Mind Mapping dengan model pembelajaran Tipe Student Teams Achievement Division ( STAD) untuk Mencapai Ketuntasan Belajar dengan Materi Sistem Periodik Unsur Kelas X -1 di SMA POMOSDA”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka permasalahan umum dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Minat dan Kualitas Belajar Siswa terkait Efektifitas Metode Pembelajaran Kimia dengan memadukan metode Mind Mapping dengan model pembelajaran Tipe Student Teams Achievement Division ( STAD) untuk Mencapai Ketuntasan Belajar dengan Materi Sistem Periodik Unsur Kelas X -1 di SMA POMOSDA ”.
Berdasarkan permasalahan di atas, dapat diidentifikasi beberapa pertanyaan penelitian berikut ini :
1. Bagaimanakah pengaruh metode Mind Mapping dan tipe STAD terhadap keberhasilan seorang Guru dalam melakukan pembelajaran dikelas?
2. Bagaimanakah tingkat efektifitasnya terhadap peserta didik dengan memadukan kedua metode diatas ( Model Mind Mapping dengan Metode Pembelajaran Tipe STAD )?
3. Apakah dengan menerapkan metode pembelajaran dengan memadukan metode Mind Mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dicapai ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Periodik Unsur di SMA POMOSDA?
4. Bagaimanakah respon siswa terhadap model pembelajaran Mind Mapping dengan Model pembelajaran kooperatif tipe Student team Achievement Division ( STAD )?.
Browse » Home »
Penelitian Tindakan Kelas
» Efektifitas Metode Pembelajaran Kimia dengan memadukan metode Mind Mapping dengan model pembelajaran Tipe Student Teams Achievement Division ( STAD)
Minggu, 25 Mei 2008
Efektifitas Metode Pembelajaran Kimia dengan memadukan metode Mind Mapping dengan model pembelajaran Tipe Student Teams Achievement Division ( STAD)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
yopi>>> matab banget metode ini,, wajib di praktekan kesemua orang.... terutama pelajar.. soalnya menggunakan metode ini selalu teringat dan sulit untuk di lupakan dalam setiap pelajaran ataupun materi>> hhehheh
salam
Nurmanto,.
Posting Komentar
Silahkan kemukakan komentar anda, asal tidak mengandung spam. thank for your comment....!